Foto ini diambil sudah cukup lama.
Kaleb sangat menyukai air, dia tidak takut air bahkan melompat begitu saja tanpa ragu dan takut. Dia yakin saya pasti ada untuk selalu menangkapnya. Persis seperti iklan asuransi yang sedang sering tayang di teve. “Jangan takut nak, nanti mama tangkap.” Sekedar mengingatkan diri sendiri, sekitar 1 tahun lalu, Kaleb pernah tenggelam. Iya, dia melompat ke kolam dewasa tanpa ada ban, pelampung atau apapun. Saat itu kolam cukup padat pengunjung. Jarak kolam dewasa dan anak-anak sangat sempit, hanya dibatasi oleh pagar pembatas yang tidak menutup semua area. Saat itu, aku dan kaleb baru saja turun dari luncuran anak-anak. Aku memangkunya di pangkuanku dan kami turun bersama. Saat hendak bangkit dari luncuran itu, dia mendahului aku dan langsung melewati pagar pembatas dan seketika itu langsung melompat ke kolam dewasa yang tentunya dalam. Seketika itu juga aku menjerit memanggil namanya, dan melompat masuk ke dalam kolam. Aku menyelam ke bawah bawah agar lebih rendah dari posisi badannya dan mengangkat badannya ke atas. Beruntung ada orang yang memperhatikan kami dan segera menarik tangan Kaleb ke atas. Kejadian di bawah 1 menit ini, mengguncang diriku. Papanya tidak jauh dari situ, tapi memang tidak akan terkejar kalau menunggu dia datang. Jantungku behenti berdetak rasanya. Kami liat kondisi Kaleb tidak kurang suatu apapun. Dan dia juga tidak kelihatan menyadari apa saja yang baru terjadi. Itu pengalaman yang sangat menakutkan. Rasa sayangku menyebabkan aku refleks mengejar dia. Puji Tuhan, aku masih diberi kesempatan untuk membesarkan Kaleb hingga hari ini. Malam ini aku melihat dia menangis karena mengingikan kado yang seharusnya diberikan untuk sepupunya. Anakku sayang, aku akan berusaha keras untuk mewujudkan impian-impianmu. Menjagamu dan mendidikmu kelak agar kau jadi orang yang baik dan bisa menyenangkan hati Tuhan. [EL]